hai hai hai~ Assalamualaikum ^^/
kembali dengan aku yang begini apa ada nya, hoho.
kawan, sekarang lagi pengen posting sesuatu nih. yang Insha Allah dan mudah mudahan bermanfaat buat kawan semua. Kali ini aku bakal memposting tentang "
Teknologi hijau untuk si anak bawang alias Generasi muda kita, khususnya di Indonesia.
Pernahkah kawan- kawan berpikir~
berpikir "kalau kita terus mencemarkan lingkungan, menebang pohon, dan membuat lapisan ozon bolong bolong kaya Sponge bob yang di tambal ban saja bahkan tidak bisa. Nanti anak- anak kita, cucu- cucu kita, bahkan sampai 7 turunan. apa mereka akan merasakannya ? Bagaimana kalau mereka tidak bisa merasakan Oksigen yang begitu sejuk untuk dihirup di masa depan nanti. Jangan- jangan masa depan bukan lagi isi ulang air galon, tapi isi ulang Oksigen -___-", yang jaman sekarang Alhamdulillah masih bisa kita hirup dengan gratisnya. Gimana kalau dimasa depan Oksigen berbayar ? Naudzubillah~"
Sebelumnya kita bahas dulu terlebih dahulu.
- PERMASALAHAN LINGKUNGAN DAN KEPENDUDUKAN
Dalam lingkungan tidak lepas dari dua komponen biotik dan abiotik. Biotik didalamanya terdapat makhluk hidup termasuk manusia, abiotik yaitu benda mati batu, tanah, matahari, angin, air, dan sebagainya. Tetapi yang paling besar peranannya adalah MANUSIA.
Manusia pada dasarnya sebagai makhluk individu yang hidupnya tidak lepas dari orang lain dan lingkungan sekitar. Manusia tidak bisa hidup sendiri ia membutuhkan interaksi dengan sesamanya di lingkungan hidup ini. Karena secara naluriah manusia selalu ingin berkumpul dengan orang lain sebab memiliki akal dan perasaan yang sempurna. Dengan akalnya itu manusia mempunyai pengetahuan dan terus mengembangkan sehingga tercipta sesuatu hal yang baru dan lebih bermanfaat. Namun potensi itu hanya mungkin akan menjadi kenyataan apabila individu yang bersangkutan saling berinteraksi dan hidup dalam suatu masyarakat.
Unsur lingkungan seperti biotik dan abiotik disini sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi dengan jumlah manusia yang meningkat berarti kebutuhan manusia juga meningkat. Betul tidak ? Manusia dengan berbagai cara mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk memenuhi kebutuhan dengan sumber daya yang ada. Penggunaan penggunaan
teknologi dan ilmu pengetahuan yang tidak tepat dapat mengganggu keseimbangan lingkungan, peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan IPTEK akan diikuti dengan pemakaian lahan dan sumber daya alam lainnya. Oleh sebab itu, kita perlu waspada atas kelestarian sumber daya alam. Agar sumber daya alam tetap lestari keberadaanya dan anak cucu kita kelak bisa merasakan
teknologi hijau dibutuhkan pemeilharan lingkungan yang tidak mudah tentunya, kembali kepada diri kita sendiri. Dengan meluruskan niat, tekad, dan juga kesadaran seluruh manusia di muka bumi dalam melestarikan lingkungan dan perlunya juga Pendidikan agar tiap individu bisa melakukannya.
- PERAN MANUSIA UNTUK LINGKUNGAN
- Pengelola lingkungan, bukan penghancur !
Saat ini, sebagian besar manusia belum memahami bagaimana berperan sebagai pengelola lingkungan. Pemahaman yang keliru banyak didapat dari tradisi dan kebiasaan keluarga yang ditularkan dari orang tua kepada anak. Padahal kondisi lingkungan orang tua saat berusia muda. Diperlukan pemahaman bahwa perubahan lingkungan memerlukan perlakuan yang berbeda. Misalnya, zaman dahulu orang dengan mudah mendapatkan kayu bakar jika bahan bakar lain sulit untuk didapat.
- Penjaga lingkungan, bukan perusak !
Kalau dalam diri penduduk sudah sadar akan pentingnya lingkungan hidup untuk kehidupannya. Maka mereka akan menjadi penjaga, bukan menjadi perusak demi kepentingan pribadinya.
 |
| Generasi Muda peduli lingkungan. Menanam bibit pohon untuk keberlangsungan hidup di masa depan ^^ |
Pastinya tidak semudah itu menanamkan sifat peduli lingkungan terhadap generasi muda. Pastinya banyak macam- macam pendekatan yang bisa kita lakukan kepada Generasi muda. Dengan salah satunya adalah "Pendekatan Teknologis". Disini aku bakal ngejelasin Pendekatan Teknologis dan ruang lingkup pendidikan.
Nah, apa itu Pendekatan Teknologis ?
Pendekatan teknologis dalam pengelolaan lingkungan bekerja untuk mengoptimalkan proses eksploitasi dan pemanfaatan lingkungan serta sumber daya. Perkembangan teknologi juga memungkinkan memanfaatkannya sumber- sumber alam lain yang selama ini terabaikan dan memungkinkan dicapainya proses dan hasil produksi yang lebih bersih dan memungkinkan daur ulang sumber daya lingkungan.
Bagaimana cara kita sebagai Generasi tua
-tua keladi mengajarkannya kepada Generasi Muda.
Nah ada salah satu contoh yang bisa kita berikan kepada para Gnerasi Muda. Apa itu ?
Teknologi Hijau Daihatsu Masa Depan
yeay !!! ^^/
ini contoh yang akan aku kasih ke kawan semua. Yap betul sekali !
Teknologi hijau Daihatsu Masa Depan.
Ini saya dapat dari situs Kompas. Perusahan otomotif ini meluncurkan inovaasi terbaru berhubungan dengan
Teknologi dan juga Produk yang mereka keluarkan yaitu
mobil.
Berikut tahap mereka untuk mengembangkan
Teknologi Hijau
- Eco Idle
 |
ini dia Eco Idle ^^
|
Tahap pertama disebut "Eco-Idle". Sistem teknologi ini mampu mengatur hidup dan mati mesin secara otomatis dalam keadaan macet untuk mencapai efisiensi konsumsi bahan bakar. Dengan sistem i-EGR, mesin mampu menghasilkan pembakaran sempurna dan mengeluarkan gas CO2.
2. Mesin 2 silinder turbocharged
melanjutkan dengan pemakaian mesin 2 silinder turbocharged sebagai tahap kedua. Diklaim, bobot jantung pacu lebih ringan lantaran pemakaian komponen lebih sedikit. Ditunjang "active ignition system" dan berbagai pengembangan lainnya, efisiensi bahan bakar bisa mencapai 30%.
3. Precious Metal Free Liquid Feed Fuel Cell (PMfLFC)
Pada tahap ini, emisi gas buang CO2 nol, guna mewujudkan kendaraan ramah lingkungan. Jadi, Bahan dari sumber daya alam terdapat pada kendaraan, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih rendah.
Nah keren banget kan yah ? sesuatu banget~
Generasi muda bisa mengetahui lebih mudah dengan mereka langsung mengobservasi ke tempat yang bersangkutan. Bisa seperti pameran mobil seperti daihatsu ini ^^
Source :
<![CDATA[&amp;amp;lt;br /&amp;amp;gt;]]>
